Seumur hidup aku baru tiga kali kena sweaping.dua lolos,satu denda.
Selama lima tahun perjalanan karirku membawa motor(halah-halah) baru tiga kali aku kena razia oleh polisi. Awal karir membawa motor dimulai sejak aku menduduki bangku kelas tiga SMA, padahal saat itu umurku belum cukup untuk memilki SIM, tapi akhirnya pak polisi menginzinkan juga aku untuk memiliki SIM.Karena aku udah ancang-ancang kalau pak polisi gak izinin aku punya SIM aku bakal buka lapak tiga hari tiga malam di pos jaga polisi.hehehhe ini aku ngarang euy!
Kembali padanya.....
Razia pertama terjadi pada tahun 2007, setelah tiga tahun aku bawa motor. Bahagia luar biasa.Akhirnya ada juga polisi yang mau merazia diriku. Dengan bangga aku perlihatkan SIM kesayanganku. Pak polisi cuma liat dengan muka tanpa niat sedikitpun.Lalu aku disuruh pergi. WHAT??? cuma segitu doank???gak nyampe 5 menit???aku urus nih SIM 5 hari bolak baek kantor polisi.Aiiiiihhhhhhh....kecewanya....
Razia kedua waktu aku lagi bonceng kak Lia. Wadow...kalo ini mutlak salah kami sodara-sodara. Gak pake helm dua.Alhasil untuk pertama kalinya aku sedekahan ma pak polisi itu. Semoga bekah ya pak sedekah saya :)
Yang ketiga terjadi hari ini di simpang mesra.
Wuih..rame banget yang kepergok.
Pak polisi nyuruh aku berenti.
Pak Polisi : Selamat pagi ibu, bisa tolong diperlihatkan SIM dan STNK nya???
Aku : *Tanpa pikir panjang langsung merogoh tas,akhirnya kali kedua SIM kesayanganku keluar juga dari dalam dompet.Setelah diperam sekian lama. rasanya gak ada manfaat banget tuh SIM.
Sebenarnya ingin saya berkoar-koar depan pak polisi bahwa saya ngurus SIM itu lima hari bolak-balek kantor polisi. Sampe pake acara minta izin sekolah, minta izin les, minta izin ke belakang (lho???), dan minta izin lainnya.
Tapi benda benama SIM itu seperti tak berfungsi sama sekali. Kadang sayang juga liatnya, makanya kadang-kadang aku pake buat jadi penggaris.
Kasian nasib SIM ku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar sahabat:
Posting Komentar