Ganti Kartu = Ribet (sayapun bohong)

*kondisi kartunya : lempengan kuningnya itu raib


Hari ini saya dapat tugas kenegaraan dari abang sepupu saya yang kerja di Kutacane. Taukah anda apakah tugas itu?

Saya disuruh mengurus kartu hpnya yang udah rusak. Kondisi kartunya begitu mengenaskan, entah apa yang telah dilakukan sepupu saya itu terhadap kartunya, entah dendam kesumat apa yang ada dalam hatinya sampai-sampai dia tega melakukan hal itu terhadap kartu As nya.(Mulai Lebay!)

*sekilas info: kondisi kartunya yaitu lempengan kuning yang ada dikartu raib.
Saya menyesal karena lupa memotret kondisi kartunya yang begitu mengenaskan itu, ingatnya waktu tadi pas ditangan customer service, kan gak mungkin kartu itu saya minta balek cuma buat dipotret (cape deh!)

Sumpah deh, sekalipun saya belum pernah berurusan sama yang namanya gerai telkomsel alias grapari telkomsel, gak hanya telkomsel sih, gerai-gerai kartu lainnyapun tidak pernah, menurut saya gak penting banget pergi kesitu. Kalau kartu rusak ya beli lain, kalau hilang ya beli lain, kalau kondisi kartunya mengenaskan seperti kondisi kartu sepupu saya inipun menurut saya mending beli lain aja deh. Tapi, entah sebegitu keramtkah kartu ini sampai-sampai sepupu saya ini bela-belain mengutus saya untuk mengurus kartunya (yang sangat mengenaskan) itu.
Jadilah hari ini saya ke grapari. Awalnya saya bertemu Customer Servicenya (untuk selanjutnya saya singkat CS). Saya ceritakan keluh kesah saya, saya curhat sejadi-jadinya ditambahi bumbu-bumbu dusta yang sebenarnya tidak ingin saya lakukan. Tapi mau gimana lagi.

CS : Bisa disebutkan nomor kartunya?
Saya : 085260XXXXXX
CS : sebentar ya ibu dicek dulu
Saya : (dalam hati)*tua banget gue????
CS : Boleh liat kartunya?
*saya keluarin tuh kartu mengenaskan dari dalam tas dan memberikannya ke CS
CS : dites dulu ya…
*setelah dites, memang benar katunya rusak, lalu si CS membalik kartu itu dan terbongkarlah semua rahasia kerusakan si kartu.
CS : (ketawa nagakak liat kondisi kartunya) lalu berujar : pantes gak bisa digunain lempengannya udah lepas.

Saya : *MIRIS. Sebenarnya ingin sekali saya katakana ini bukan perbuatan saya, tapi perbuatan sepupu saya, tapi kata teman saya buat kartu itu sebenarnya tidak boleh diwakilakan oleh orang lain, harus orang yang bersangkutan, berhubung sepupu saya gak mungkin pergi ke Banda Aceh hanya untuk mengurus kartu jadi ya saya berbaik hati memalsukan diri seolah-olah saya yang merusak kartu itu (inilah dusta saya).

CS : boleh liat KTP asli?
*saya menyodorkan KTP
CS : tapi nama di registrasinya beda ini buk.
Saya : Kartu ini saya yang pakai nanti(dusta lagi)
CS : kalau gitu kita registrasi ulang buk ya pakai identitas ibu
Saya : *manggut-manggut
CS : Kapan rusaknya ni buk?
Saya : (mampus gue ga tau!) hhmmm…se kitar dua bulan (dustaaaaaaaaaaaaaaaa…..:()
CS : *mencet-mencet keyboard
Tapi disini dalam bulan ini juga masih dipakai buk
Saya : (kapok gue ketauan!) Oh, ya??? Hhmmm….(gak tau ngomong apa!)
CS : oke kalau gitu buk kartunya diregistrasi ulang aja, teris diisi formulir ini ya buk.

Si CS nyerahin formulir yang naudzubillah malesnya saya isi, entah apa-apa ditanya ma tuh formulir.
Sampai-sampai saya harus menelpon sepupu saya untuk menanyakan lima nomor terakhir yang sering dihubungi sebelum kartu itu rusak. Oh no!!!
Dan, setelah itu saya kembali antri untuk menyerahkan tuh formulir, disinilah begonya saya sodara-sodara, bahwa untuk mengembalikan formulir kita tidak harus antri lagi tapi letakkan aja diatas meja CS dan nanti akan dipanggil. Akhirnya setelah nyaris 20 menit antri saya baru tau dan sayapun meletakkannya.
Keribetannya tidak berhenti sampai disitu kawan, setelah nama saya dipanggil saya masih ahrus antri ke CS yang lainnya untuk dibuatkan kartu. Antrian yang sudah bejalan nomor 169 dan nomor antrian saya adalah 182. Sekilas info: untuk satu orang di satu CS membutuhkan waktu antara 20-3a menit, nah, kebayang gak gimana lumutan, karatan , dan berkuah-kuah saya nunggunya???

Iya, setelah sampai antrian, saya masih ahrus mengisi formulir lagi, kali ini lebih ribet sodara-sodara, sampai-sampai saya harus menulis kembali pernyataan dan membeli materai 6000 yang selanjutnya ditandatangani. Juga harus menyerahkan kembali KTP asli saya. Fiuh..ribet banget!

Waktu saya kasih nampak lagi kartunya, eh petugasnya juga ngakak....

Setelah hamper 25 menit saya disekap di CS itu akhirnya urusan selesai. Taukah anda berapa lama saya berada disitu? 3,5 jam saudara-saudara.Plok plok plok untuk saya.=)
Begitulah keribetan mengganti kartu. Gak lagi-lagi deh!!!:(

Tapi, bukan berarti saya menjelek-jelakkan grapari lho, itu semua kan untuk keamanan saja. Ya birokrasinya juga harus detil.

Saya juga gak maksud menjelek-jelekkan sepupu saya dengan perbuatannya terhadap kondisi mengenaskan si kartu, sepupu saya emang uda jelek kok :P
Hahahhaha…map map bang rahmat ya…peace!!!hehhehe…yang penting kartunya bisa dipake lagi kan.hihihi

NB: note ini cuma iseng aja ditulis, kalau terdapat kesamaan cerita itu hanya kebetulan^^.
Saya jadi teingat2 akan kebohongan saya.*gakenakhati:(