Do you know???
Why KUDUS called
Kudus is Small town but it is a green town.
Ini yang bisa kutangkap ketika mengunjungi kota ini. Kotanya kecil, jalan-jalannya sempit sekali, tapi hijau, bersih dan asri. Kalau dibandingkan dengan Banda Aceh, masih luas jalan raya di Banda Aceh daripada di Kudus.
Perjalanan kota Kudus menjadi kota kretek dibagi menjadi 4 masa yaitu periode 1 sekitar tahun 1880, mulanya rokok itu hanya terdiri dari tembakau, dan ada seorang warga Kudus bernama Haji Djamhari yang begitu suka merokok, tapi kendalanya beliau itu memiliki sakit sesak nafas. Nah..salah satu obat beliau adalah cengkeh, bermula dari situ beliau berusaha menggabungkan tembakau dengan cengkeh dan akhirnya jadilah rokok kretek. Kenapa namanya rokok kretek??? Karena pada saat ditiup meletup – letup dan berbunyi ketek...ketek..ketek...dan dalam bahasa Jawa dibuatlah kretek.
Rokok kretek ini tidak separah rokok biasa yang hanya mengandung tembakau, karena zat nikotinnya itu sudah bereaksi dengan cengkeh, apalagi sekarang sudah ada yang namanya rokok kretek filter, nah zat-zat kimianya sudah tersaring jadi tidak begitu banyak masuk ke dalam tubuh. (Buat pecandu rokok, saya sarankan rokok filter saja,hehhe...tapi labih baik tidak merokok ya...)
Periode II sekitar tahun 1906, karena rokok kretek mulai berkembang pesat di kudus akhirnya rokok kretek mulai merambah menjadi industri oleh tokoh bernama Nitisemito. Nah, karena telah berkembang akhirnya pemerintah kolonial Belanda menetapkan pajak/cukai pada tahun 1932, sebelumya banyak juga dihalang-halangi oleh penjajah dalam hal perkembangan rokok kretek ini.(huh...sirik banget, gkbisa liat orang maju!!!)
Periode III, sekitar tahun 1942, Kudus dalam penguasaan Jepang. Nah...yang namanya Jepang jajah Indonesia sadis banget kan???gitu juga dengan warga Kudus, akhirnya berdampak buruk bagi perkembangan industri kretek.
Periode IV, yaitu masa kemerdekaan, tahun 1945. Industri rokok kretek kembali bangkit, dan berdampak makin majunya juga industri lain di Kudus.
Industri rokok ini juga memberikan sumbangsih besar dalam bidang pendidikan (seperti beasiswa saya ini,hehehe...), olahraga, lingkungan, sosial dan keagamaan.
Bahkan ada tari khas Kudus yang namanya Tari Kretek, di Kudus juga ada Museum Kretek. Memang gak bisa dipungkiri KUDUS KOTA KRETEK.
Sebagai tambahan info, perusahaan Djarum di Kudus itu ada 70. kebayang gak banyaknya???
1 komentar sahabat:
oh...ternyata Nova pernah ke Kudus???? that's my hometown :)
Posting Komentar